Langsung ke konten utama

Metode Pengembangan Evolutionary Development / Evolutionary Software Process Models

Metode Pengembangan Evolutionary Development / Evolutionary Software Process Models 

1.Pengertian
Model Evolutionary Development bersifat iteratif (mengandung perulangan). Hasil prosesnya berupa produk yang makin lama makin lengkap sampai versi terlengkap dihasilkan sebagai produk akhir dari proses. dan metode ini dibagi 2 yaitu:

A.Model Incremental
Model Incremental merupakan hasil kombinasi elemen-elemen dari model waterfall yang diaplikasikan secara berulang, atau bisa disebut gabungan dari Model linear sekuensial (waterfall) dengan Model Prototype. Elemen-elemen tersebut dikerjakan hingga menghasilkan produk dengan spefikasi yang makin kesini makin lengkap.
 
6                                                                                                                                                                           
Model ini cocok dipakai untuk proyek kecil dengan anggota tim yang sedikit dan ketersediaan waktu yang terbatas.
Pada proses Pengembangan dengan Model Incremental, perangkat lunak dibagi menjadi serangkaian increment yang dikembangkan secara bergantian.
  • Contoh Penerapan Model Incremental
Perangkat lunak pengolah kata yang dikembangkan dengan menggunakan paradigma pertambahan akan menyampaikan manajemen file, editing, serta fungsi penghasilan dokumen pada pertambahan pertama, dan selanjutnya. Pertambahan pertama dapat disebut sebagai produk inti (core product).  Dan pada pertambahan selanjutnya, produk inti akan dikembangkan terus hingga menghasilkan produk yang lengkap akan fungsi.
  • Kelebihan Model Incremental :
  • Personil bekerja optimal.
  • mampu mengakomodasi perubahan secara fleksibel, dengan waktu yang relatif singkat dan tidak dibutuhkan anggota/tim kerja yang banyak untuk menjalankannya.
  • Pihak konsumen dapat langsung menggunakan dahulu bagian-bagian yang telah selesai dibangun. Contohnya pemasukan data karyawan.
  • Mengurangi trauma karena perubahan sistem. Klien dibiasakan perlahan-lahan menggunakan produknya setiap bagian demi bagian.
  • Memaksimalkan pengembalian modal investasi konsumen
  • Kekurangan Model Incremental :
  • Tidak cocok untuk proyek berukuran besar (lebih dari 200.000 baris coding).
  • Sulit untuk memetakan kebutuhan pemakai ke dalam rencana spesifikasi tiap-tiap hasil dari increament.
  • Tidak cocok untuk projek besar
.2. Model Spiral / Model Boehm
Model ini mengadaptasi dua model perangkat lunak yang ada yaitu model prototyping dengan pengulangannya dan model waterfall dengan pengendalian dan sistematikanya.  Model ini dikenal dengan sebutan Spiral Boehm. Pengembang dalam model ini memadupadankan beberapa model umum tersebut untuk menghasilkan produk khusus atau untuk menjawab persoalan-persoalan tertentu selama proses pengerjaan proyek.Lebih singkatnya model ini menggunakan sistem pengulangan yang makin kesini makin lengkap fungsi dll.
7

Tahap-tahap model ini dapat dijelaskan secara ringkas sebagai berikut :
  • Tahap Liason:pada tahap ini dibangun komunikasi yang baik dengan calon pengguna/pemakai.
  • Tahap Planning (perencanaan):pada tahap ini ditentukan sumber-sumber informasi, batas waktu dan informasi-informasi yang dapat menjelaskan proyek.
  • Tahap Analisis Resiko:mendefinisikan resiko, menentukan apa saja yang menjadi resiko baik teknis maupun manajemen.
  • Tahap Rekayasa (engineering):pembuatan prototipe.
  • Tahap Konstruksi dan Pelepasan (release):pada tahap ini dilakukan pembangunan perangkat lunak yang dimaksud, diuji, diinstal dan diberikan sokongan-sokongan tambahan untuk keberhasilan proyek.
  • Tahap Evaluasi:Pelanggan/pemakai/pengguna biasanya memberikan masukan berdasarkan hasil yang didapat dari tahap engineering dan instalasi.
 Kelebihan model ini
 adalah sangat mempertimbangkan resiko kemungkinan munculnya kesalahan sehingga sangat dapat diandalkan untuk pengembangan perangkat lunak skala besar. Pendekatan model ini dilakukan melalui tahapan-tahapan yang sangat baik dengan menggabungkan model waterfall ditambah dengan pengulangan-pengulangan sehingga lebih detail untuk mencerminkan keadaan sebenarnya. Baik pengembang maupun pemakai dapat cepat mengetahui letak kekurangan dan kesalahan dari sistem karena proses-prosesnya dapat diamati dengan baik dan detail.

Kekurangan model ini
adalah waktu yang dibutuhkan untuk pengembangkan perangkat lunak cukup panjang demikian juga biaya yang besar. Selain itu, sangat tergantung kepada tenaga ahli yang dapat memperkirakan resiko. Terdapat pula kesulitan untuk mengontrol proses. Sampai saat ini, karena masih relatif baru, belum ada bukti apakah metode ini cukup handal untuk diterapkan.

 Kesimpulan  Saya

 Model Incremental 
Model ini cocok untuk bagi sekolompok orang yang ingin membuat projek kecil-kecilan karena dengan model ini kamu tidak perlu anggota yang banyak dan model ini menggunakan alur yang simple

Model Spiral/Boehm
Model ini cocok bagi sekolompok orang yang ingin membuat projek yang besar karena model ini mempunya alur perulangan tetapi model ini juga bisa memudahkan kita mencari kekuranga dalam aplikasi/sistem kita karena bersifat langsing berbicara dengan konsumen.Model ini memerlukan banyak anggota karena model ini harus mempunya anggota dalam spesialis tertentu

Sumber:
1.https://murtri.wordpress.com/2014/08/25/model-model-pengembangan-perangkat-lunak-beserta-contoh-penerapannya/

2.https://www.angon.co.id/news/uncategorized/model-model-pengembangan-perangkat-lunak-beserta-contoh-penerapannya 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode Pengembangan Evolutionary Development / Evolutionary Software Process Models

Metode Pengembangan Evolutionary Development / Evolutionary Software Process Models  1. Pengertian Model Evolutionary Development bersifat iteratif (mengandung perulangan). Hasil prosesnya berupa produk yang makin lama makin lengkap sampai versi terlengkap dihasilkan sebagai produk akhir dari proses. dan metode ini dibagi 2 yaitu: A.Model Incremental Model Incremental merupakan hasil kombinasi elemen-elemen dari model waterfall yang diaplikasikan secara berulang, atau bisa disebut gabungan dari Model linear sekuensial (waterfall) dengan Model Prototype. Elemen-elemen tersebut dikerjakan hingga menghasilkan produk dengan spefikasi yang makin kesini makin lengkap.                                                    ...

Metode Pengembangan Evolutionary Development / Evolutionary Software Process Models

Metode Pengembangan Evolutionary Development / Evolutionary Software Process Models  1. Pengertian Model Evolutionary Development bersifat iteratif (mengandung perulangan). Hasil prosesnya berupa produk yang makin lama makin lengkap sampai versi terlengkap dihasilkan sebagai produk akhir dari proses. dan metode ini dibagi 2 yaitu: A. Model Incremental Model Incremental merupakan hasil kombinasi elemen-elemen dari model waterfall yang diaplikasikan secara berulang, atau bisa disebut gabungan dari Model linear sekuensial (waterfall) dengan Model Prototype. Elemen-elemen tersebut dikerjakan hingga menghasilkan produk dengan spefikasi yang makin kesini makin lengkap.                                                    ...